Selamat datang kawan di blogku yang sederhana ini, jangan lupa follow blogku ya biar persaudaraan kita tidak terputus. Terima kasih kawan atas kunjungannya, semoga bermanfaat.

Sabtu, 05 Februari 2011

Hasil Sejarah Lisan

PENDIDIKAN SANGAT PENTING DALAM KELUARGA

H. Ermansyah, lahir di Ilung Kalimantan Selatan, pada tanggal 05 September 1958. Pendidikan dimulai dari MIS pada tahun 1972 yang tempatnya di Muara Uya yang tempat tidak terlalu jauh dari rumah saya kira-kira dari rumah menuju sekolah memakan waktu kurang lebih 1 jam karena jalannya masih beraspal malah yang dilewati hanyalah hutan karena rumah saya ada didaerah pegunungan. Setelah lulus dari MIS, saya melanjutkan sekolah ke PGA pada tahun 1975 dan saya sekolah di PGA selama 4 tahun dan tempatnya di Murung Pudak, tempatnya jauh dari rumah saya kira-kira berjarak kurang lebih 50 Km dan itu saja saya selalu menginap di rumah teman. Setelah itu, saya melanjutkan ke PSGB pada 1976, yang bertempat di Tanjung, tempatnya dekat saja dari saya sekolah dulu di PGA. Setalah itu, saya melanjutkan lagi ke KPG pada tahun 1979, yang bertempat di Amuntai dengan jarak lebih jauh lagi, kira-kira 90 Km dari rumah, tetapi saya juga selalu menumpang menginap di rumah teman karena kalau langsung pulang kerumah pasti membutuhkan waktu yang banyak dan hanya buang-buang waktu, lebih baik saya menginap di rumha teman dan menggunakan waktu saya hanya untuk belajar. Setelah itu, barulah saya melanjutkan keperguruan tinggi walaupun hanya DII, saya kuliah DII pada tahun 2000 di Banjarmasin.

Selama saya sekolah, sampai-sampai anak saya yang pertama lupa dengan saya kerena jarang ada di rumah dan pulang hanya 1 minggu sekali. Inilah perjalanan saya dalam mencari ilmu, sampai-sampai anak sendiri lupa denmgan saya karena jarang ketemu.

Dengan semangat saya mencari ilmu, sehnigga sampat saat ini, saya bekerja sebagai guru SD. Selama saya sekolah, saya ini tidak meminta biaya sama orang tua karena saya hanyalah orang susah dan kalau mau makan harus berkerja dulu. Saya dulu mendapatkan biaya hanya bekerja di tempat orang yang pada saat ini lagi panen padi dan saya mendapatkan upah walaupun sedikit, yang penting cukup buat pendidikan saya dan yang saya dapatkan hasil keringat saya sendiri.

Saya selalu menceritakan kepada anak-anak saya dan murid-murid saya, agar mereka bisa mengambil contoh dari kegigihan saya mencari ilmu. Saya mengatakan, bahwa orang susah bisa menjadi sukses apabila orang itu rajin dan tekun belajar, tidak semua orang kaya itu bisa sukses apabila meraka hanya bermalas-malasan kerena adanya uang dan boros karena tidak merasakan menjadi orang susah.

Sampai saat ini, saya masih berkerja menjadi guru SD dan penghasilan saya sebagai guru SD, saya bisa menyekolahkan anka-anak saya hingga bisa menyelesaikan kuliahnya. Saya ingin di dalam keluarga saya menjadi orang berpendidikan dan jangan sampai menjadi orang yang bodoh, apalagi di zaman sekarang, banyak sekali ilmu-ilmu baru yang tidak ada di masa saya dulu.

Saya dulu sempat mengajarkam kepada anak-anak saya dan anak-anak warga di kampung saya membaca Al-Qur’an, saya ingin anak-anak itu tidak bodoh di dalam membaca Al-Qur’an sekalian saya mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan cara membaca dengan Tilawah.

Jadi, selain dulu saya mencari ilmu juga, saya juga selalu belajar membaca Al-Qur’an baik dan benar, sehingga saya selalu ikut apabila ada perlombaan membaca Al-Qur’an.

Saya ingin menekankan, bahwa pendidikan itu sangat penting di dalam keluarga, agar semua yang ada di dalam keluarga saya tidak menjadi orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.

Bagi saya, pendidikan itu ialah menuntut kekuatan qodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia atau anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tinggnya. Maksudnya, apabila orang itu mempunyai pendidikan pasti di suatu saat nanti pendidikan yang selama dia cari itu akan bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Kebanyakan orang yang mempunyai pendidikan, pasti mereka itu bisa menggapai cita-citanya apa yang dia telah wujutkan sejak kecil, tapi ada juga pendidikan yang sudah dia tempuh itu tidak ada gunanya sama sekali sehingga dia mendapatkan kesulitan didalam hidupnya, contohnya banyak sekali para sarjana-sarjana yang menjadi pengangguran sehingga pendidikan yang dia cari sejak kecil sampai dewasa tidak ada gunanya, mungkin dia tidak mempunyai keseriusan didalam pendidikannya dan bisa juga terbatasnya lowongan pekerjaan. Maka dari itu, pendidikan itu sangat menuntut kekuatan kudrat agar bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang mereka inginkan.

Jadi pendidikan itu sangat penting di dalam keluarga saya karena pendidkan itu untuk menyiapkan anak supaya dapat melaksanakan hidup dengan sebaik-baiknya. Pendidikan harus kita tegakkan didalam keluarga agar anak-anak bisa mempunyai pendidikan yang lebih sari orang tuanya dan itu merupakan suatu kebanggaan bagi orang tuanya apabila anaknya itu memiliki jenjang pendidikan yang melebihi dari orang tuanya.

Apabila pendidikan itu tidak ditegakkan di dalam keluarga maka anak-anak kita akan bodoh dan untuk masa depannya kurang jelas karena tidak ada mempunyai pendidikan, jadi sebagai orang tua yang peduli untuk masa depan anak-anaknya, maka harus bisa menegakkan pendidikan itu di dalam keluarga. Pendidikan itu sangat rugi apabila tidak di tegakkan di dalam keluarga karena pendidikan itu merupakan sebuah usaha untuk mendapatkan masa depan yang cerah.

Pendidikan itu juga merupakan suatu jalan untuk manggapai cita-cita, semakin tinggi pendidikan, maka semakin besar peluang/kesempatan untuk maju dan kesejahteraan untuk masa depan nanti. Jadi, kemajuan zaman dan teknologi seperti sekarang ini, memaksa kita khususnya bagi anak-anak untuk mempunyai intelektualitas yang tinggi dan bersikap kritis.

Rasulullah juga bersabda bahwa menuntut ilmu wajib bagi kaum muslim laki-laki dan kaum muslim perempuan. Rasulullah saja mewajibkan untuk umat-umatnya agar menuntut ilmu, jadi kita sebagai umat Rasululluh harus menjalankan sunahnya dan kita terapkan kepada anak-anak agar anak-anak bisa mengambil contoh tauladan dari Rasulullah.

Memang sistem pendidikan zaman sekarang dengan zaman saya dulu banyak sekali perbedaannya karena pendidikan di zaman sekarang itu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi pendidikan,maka sumber belajarnya juga dapat diperoleh sebagai sumbernya, misalnya teman sebaya, buku-buku, media cetak maupun media elektronik, sedangkan pendidikan di zaman saya dulu semata-mata dari guru saja yang satu-satunya dijadikan sebagai sumber untuk belajar karena di zaman dulu belum ada yang namanya teknologi canggih dan yang mempunyai buku tulis saja hanya orang tertentu saja.

Di zaman sekarang ini sangat mudah sekali untuk mendapatkan sumber-sumber ilmu pengetahuan, hanya menggunakan internet maka dapatlah apa yang mau dicari, dibandingkan dengan zaman dulu susah sekali untuk mendapatkan sumber-sumber pengetahuan apalagi yang tinggalnya di dalam pelosok perkampungan yang susah di jumpai. Di zaman dulu hanya mengharapakan sumber dari guru saja karena hanya guru sumber satu-satunya, sehingga murid itu lambat berkembang dan wawasannya sedikit tetapi orang di zaman dulu sangat kuat hapalannya dan juga tekut belajar karena tidak ada pengaruh yang membuat malas belajar, tetapi di zaman sekarang yang serba canggih dan modernnya ini malah banyak membuat orang itu malas untuk belajar karena kesalahgunaan untuk menggunakannya.

Orang kebanyakan bertambah malas apabila selalu dimanjakan dengan yang praktis-praktis dan juga kalau membuat tugas selalu menunda-nunda karena adanya media yang lain sehingga tugas yang mau dilakukan akhirnya terlewatkan, di bandingkan dengan zaman dulu, orang setelah pulang sekolah langsung mengerjakan PR setelah itu baru beramain.

Intinya, masalah zaman belum tentu juga membuat orang bisa menjadi sukses tetapi yang bisa membuat orang sukses itu bisa membagi waktu dan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan baik.

Menurut saya, rugi besar kalau di zaman sekarang ini atau zaman modern ini orang masih bodoh kerena semua fasilitas sudah lengkap dan transportasi sangat mudah. Tetapi kebanyakan orang salah dalam memanfaatkan, karena zaman sekarang ini hanya zaman buat rame-rame saja, sehingga banyak orang yang gagal dan kahirnya menjadi pengangguran, tetapi saya ingin anak-anak saya bisa memanfaatkan fasilitas yang ada biar mereka bisa menjadi orang sukses,.

Dengan banyaknya fasilitas yang ada di zaman sekarang, sehingga anak-anak saya lebih mudah mencapai prestasinya selama ini, sehingga anak saya yang pertama sekarang ini sudah menjadi guru, jadi guru MTs dan anak yang kedua sekarang menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi swasta, tapi saya sangat bangga sekali karena anak-anak saya sudah berhasil dan bisa melebihi dari saya, saya hanya menjadi guru SD sedangkan anak saya sudah menjadi guru MTs dan dosen, walaupun dulu saya menyekolahkan mereka dengan biaya yang sangat banyak, dari mereka sekolah TK sampai perguruan tinggi.

Semua biaya yang saya kelurakan tidak sia-sia demi mewujudkan cita-cita mereka dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena Dia anak-anak saya bisa menjadi lebih hebat dari saya. Tapi, untuk mendapatkan kesuksesan tidak hanya diam saja dan hanya mengandalkan uang saja bagi orang-orang kaya tetapi adalah ketekunan dan kerajinan, tanpa itu tidak akan pernah orang mendapatkan kesuksesan kecuali nasib. Semua yang ingin kita capai harus membutuhkan waktu yang cukup banyak dan belajar dari sebuah kegagalan.

Apabila anak saya gagal dalam pendidikan mereka, saya selalu mengatakan lanjutkan lagi dan jangan putus asa karena kegagalan adalah sebuah awal untuk mendapakan kesuksesan. Gagal bukan berarti perjuangan kita sudah habis atau selesai tetapi kegagalan hanyalah awal untuk mencoba lagi. Semua orang tidak ada yang langsung berhasil saja, tetapi orang yang sukses itu pasti pernah mendapatkan kegagalan, sehingga orang yang gagal ini lebih semangat lagi agar keinginan dia bisa tercapai walaupun rintangannya sangat sulit.

Jarang kita melihat orang sukses itu langsung berhasil, kalau orang berhasil paling-paling hanya nasib saja. Dengan adanya kegagalan, kita bisa mengambil pelajaran dan juga pengalaman. Banyak orang setelah mendapatkan kegagalan bisa menjadi sukses karena orang kegagalan itu bagaikan orang yang tidak naik kelas, jadi setelah tidak naik kelas, dia hanya memperbaiki nilai-nilai yang kurang dan pelajaran yang belum paham, jadi orang hanya fokos untuk memperbaiki di dalam kegagalan yang dia jalani.

Semua anak-anak saya melanjutkan pendidikannya ke jurusan agama, dari MTs (Madrasah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah), dan kuliah. Saya berkeinginan, agar anak-anak saya bisa lebih mengenal dengan Islam dan saat menjadi kepala rumah tangga bisa memimpin kelurga yang baik dan taat kepada Allah SWT.

Apabila anak mempunyai jiwa agama yang tinggi, pasti dia menjaga dirinya apalagi saat ini dia kuliah jauh dari jangkauan saya, jadi dia bisa menjaga dirinya sendiri tanpa meminta pengawasan dari orang tua.

Selama saya melepaskan anak saya yang jauh dari pengawasan saya, saya hanya bisa mengenang dan memberi nasehat, jagalah dirimu baik-baik dan saya selalu mendo’akan semoga selamat dan sehat selalu. Hanya itu yang bisa lakukan karena sangat sulit sekali memberikan pengawasan kepada anak yang jauh dari pengawasan saya. Tapi saya selau berdo’a saja, sehingga anak saya baik-baik aja di sana.

Dengan selama melepaskan anak-anak yang jauh dari pengawasan, jadi anak saya bisa hidup mandiri tanpa bergantung kepada orang tua walaupun uang masih minta, tetapi ini hanya melatih saja karena suatu saat nanti dia juga punya keluarga dan tidak mungkin masih sama orang tua.

Saya selalu telpon anak saya hanya ingin tau bagaimana kabar anak saya dan nanya uang masih ada apa habis, kalau habis kasian anak saya nanti bisa sakit hanya menghemat uang yang ada karena menghindari lebih mahal dari mengobati.

Bagi saya, menyekolahkan anak-anak saya yang jauh dari jangkauan saya sangat susah sekali karena saya selalu teringat setiap waktu tidak bisa melupakan, yang penting bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk, apalagi anak saya yang selalu kuliah dari jangkauan saya. Dengan itu, anak bisa hidup mandiri dan bisa mengatur keuangan yang mana telah di kasih uang tetapi harus bisa mengatur sendiri. Ini berfungsi, agar suatu saan nanti anak sudah berumah tangga bisa mengatur keungannya sendiri dan juga bila melakukan usaha dagang tidak mengalami kerugian.

Yang jelas, sangat susah sekali jauh dari anak karena anak adalah buah hati dbagi orang tua, yang lebih takut lagi, takut terjadi kenapa-kenapa karena jauh dari jangkauan saya. Saya hanya berdo’a agar anak saya selalu sehat dan belajar yang baik, mencoba belajar jauh dari jangkauan orang tua.

Karena anak-anak saya sekolah dari jangkaun saya, maka saya harus mengeluarkan biaya buat biaya hidup anak-anak saya dan juga biaya pendidkan. Biaya-biaya yang saya keluarkan di dalam setiap bulan adalah Rp 900.000,- . Biaya itu mencakup untuk makan, keperluan di dalam pendidikan, transportasi, dan sebagainya. Apabila anak saya apa keperluan yang lain pasti saya bisa melebihi biaya dari sebelumnya. Semuanya ini demi kelancaran anak-anak di dalam pendidikan apalagi anak sya hanya merantau di daerah orang lain jadi harus mempunyai bekal yang cukup agar dia tidak sakit dan kesehatannya selalu terjaga.

Saya selalu bilang kepada anak saya, kalau uang sudah habis bilang saja dari pada kamu kelapan dan hutang uang kepada orang atau teman. Sya tidak mau kalau anak saya sampai hutang karena apabila orang selalu hutang pasti bila dia tua nanti mempunyai kebiasaan hutang terus karena kebiasaan itu sudah dia latih sejak kecil maka jadilah kebiasaan suka hutang terus, sehingga tidak bisa membayar hutang lalu memcuri hanya untuk melunasi hutang. Jadi, saya selalu melarang anak saya hutang dan kalau hutang jangan dibiasakan agar tidak menjadi kebiasaan sampai tua nanti.

Yang penting, gunakanlah uang itu sebaik-baiknya dan harus bisa mengatur uang agar tidak cepat habis dan kalau ada sisanya, maka ditabunglah.

Saya tidak pernah mengeluh membiayai anak-anak saya sekolah atau kuliah karena saya sebagai orang tua tidak boleh mengeluh membiayai anak sendiri sampai mereka berhasil dan membiayai anak itu ialah kewajiban setiap orang tua kepadanya anaknya. Orang tua itu rela makan 1 kali sehari di bandingkan anaknya makan 3 kali sehari dan makan-makanan yang enak, orang tua rela melakukan itu agar anaknya tidak sakit dan bisa belajar dengan tenang dari pada anaknya makan 1 kali sehari pasti belajarnya tidak akan tenang karena perutnya sakit. Jadi, kita berkewajiban membiayai anak-anak kita demi tercapainya masa depannya nanti dan bisa membanggakan orang tuanya.

Suatu saat, seorang anak ini pasti akan sadar sendiri betapa banyaknya pengorbanaan yang dilakukan orang tuanya kepadanya hanya demi masa depannya pribadi bukan untuk masa depan orang tuanya sendiri.

Selama saya membiayai anak-anak saya sekolah atau kuliah, saya tidak pernah kesulitan karena biaya sudah disiapkan agar waktu anak-anak saya mau membutuhkan biaya, jadi sudah siap. Saya membedakan biaya biaya untuk anak-anak dengan biaya sehari-hari, dengan adanya pembagian ini, saya tidak susah lagi mememikirkan karena biaya sudah di siapkan.

Sekarang ini, saya hanya membiayai anak saya yang ketiga saja lagi karena anak yang pertama dan kedua sudah selesai kuliah dan berumah tangga, Alhamdulillah anak-anak saya sudah mempunyai perkerjaan sendiri, itu merupakan sebuah kebanggaan bagi saya sendiri karena meraka sudah berhasil.

Saya membiayai anak-anak saya sejak dari sekolah TK sampai dengan keperguruan tinggi. Itulah saya lakukan demi anak-anak saya, saya membiayai anak-anak saya tidak hanya dengan penghasilan saya saja tapi di tambah dengan penghasilan istri saya dari jual karet, tapi kebun karet itu milik sendiri jadi penghasilannya cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan juga untuk membiayai anak-anak sekolah.

Dari situlah, saya bisa membiaya anak-anak saya, yang penting saya bisa mewujudkan cita-cita mereka dan meraka bisa berhasil dengan keinginan meraka masing-masing.

Saya dulu juga di biayai orang tua saya tapi sangat minim, kadang-kadang di biayai dan kadang-kadang tidak di biayai. Saya kalau tidak di biayai, saya harus cari perkerjaan dan pada saat itu di desa saya lagi panen padi, akhirnya saya ada kesempatan kerja membantu orang lagi panen padi tapi upahnya sangat sedikit tapi bagi saya tidak apa-apa yang penting saya bisa sekolah dan kalau habis cari kerja lagi.

Ya beginilah nasib saya dulu karena saya termasuk golongan orang yang tidak mampu, tetapi akhirnya saya berhasil juga dengan ketekunan saya sehingga saya pada saat ini mempunyai perkerjaan dan membiyai anak-anak saya.

Orang miskin saja bisa jadi sukses dengan cara ketekunan dan kerajinan, seandainya saya orang malas pasti saya tidak akan pernah merasakan kesuksesan seperti saat ini dan seandainya juga, pasti anak-anak saya tidak bisa sekolah.

Saya ini tidak ada berpikir dan mengharapkan sedikit pun apabila anak-anak saya sudah mendapatkan kesuksesan karena saya ikhlas semata-mata karena ini semua demi kebaikan anak-anak saya sendiri, yang penting anak-anak saya selalu berbakti kepada kedua orang tua.

Dengan keikhlasan, insya Allah ilmu yang mereka dapatkan sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, negara, dunia, dan akhirat.

Saya tidak ada mengharapkan apa-apa setelah anak-anak saya menjadi sukses dan mempunyai pekerjaan kecuali bersyukur kepada Allah SWT. Kesuksesan yang meraka dapatkan demi saya depannya sendiri dan orang tua tidak mengharapkan apa-apa lagi atau meminta ganti semua yang telah dikeluarkan selama anak-anak saya selama sekolah, yang penting anak-anak saya bisa menjadi orang juga dan itu udah cukup untuk membanggakan bagi orang tua khusunya saya sendiri.

Mudah-mudahan kesuksesan yang anak-anak saya dapatkan merupakan suatu keberhasilan dan kesuksesan yang membanggakan bagi dirinya sendiri juga, yang penting dia bisa mempertahankan pekerjaannya agar tidak hilang dan juga dia bisa memberikan contoh kepada anaknya nanti kalau dia bisa berhasil walaupun dibiayai orang tua.

Apabila kita selalu berkerja keras dan mempunyai hati yang sabar di dalam menerima berbagai cobaan yang di berikan oleh Allah SWT, pasti kita akan menjadi orang yang benar-benar sukses dengan jerih payah kita sendiri dan Allah jadi SWT memberikan cobaan, agar kita bisa selalu sabar, karena sabar sebuah kunci keberhasilan juga.

Seandainya anak-anak saya itu malas dan mau sekolah, saya sebagai orang tua harus memberikan nasehat kepada anak agar jangan malas sekolah dan juga orang itu harus selalu memberikan pandangan yang baik dan contoh-contoh tauladan seperti Rasulullah. Tetapi sangat susah juga untuk mengatasi anak yang malas itu mau sekolah, mungkin saja dari faktor ekonomi, tidak punya teman, dan bisa juga suka main terus sehingga malas mau sekolah.

Kalau orang tua mempunyai kesulitan dalam ekonomi, pasti itu mempengaruhi bagi anak itu sendiri, sehingga dia rela meninggalkan sekolah demi membantu orang tuanya mencari nafkah.

Kalau anak itu tidak mempunyai teman, mungkin itu pendiam dan juga dari sejak kecil selalu ditekankan agar anak itu tidak boleh keluar rumah, sehingga anak ini tidak mempunyai teman karena tidak mempunyai sifat bergaul dan bermain dengan teman sebayanya, sehingga anak itu malas/malu karena tidak bergaul dengan anak yang seumuran dia.

Kabanyakan anak itu jadi malas sekolah karena di sebabkan selalu sering main, main di sini di maksudkan yaitu main game. Banyak anak-anak lupa dengan waktu karena banyak main game sehingga dia menjadi malas apalagi sekolah itu membosankan bagi anak itu sehingga itu menjadi malas.

Sebagai orang tua harus selalu memberikan nasehat agar anak itu sadar bahwa pendidikan itu bagi dirinya sendiri dan juga demi masa depannya dan juga memberikan pandangan yang baik dan juga contoh yang baik agar anak itu mencontoh yang baginya memberikan manfaat bagi dia sendiri tapi juga sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik juga karena setiap karakter anak selalu mengikuti karakter orang tuanya dan apa yang dilakukan orang tuanya selalu diikuti terus walaupun yang diikutinya itu baik atau buruk.

Tetapi kalau anak-anak saya masih tetap malas juga, maka saya selalu menceritakan perjuangan saya dalam menuntut ilmu dan saya mengatakan, bahwa saya dulu tidak meminta biaya kepada orang tua saya, maka jangan malas lagi, karena saya sudah membiaya kalian sekolah.

Setelah itu, saya sekolahkan mereka yang jauh dari pengawasan saya biar meraka bisa lebih mandiri lagi tetapi sangat sulit juga karena takut terjadi kenapa-kenapa kepada anak-anak saya karena jauh dari jangkauan saya.

Setiap anak saya mau pergi sekolah atau mencari ilmu yang jauh dari pengawasan saya, saya memberikan pesan buat anak-anak saya agar mereka lebih giat lagi belajar, kalau mau sekolah maka rajin-rajinlah belajar agar nilai prestasimu lebih baik. Apabila nilainya bagus maka kamu telah membanggakan orang tua kamu sendiri dan sebaliknya, apabila nilai kamu jelek maka kamu telah mengecewakan orang tua kamu sendiri. Setiap orang tua pasti mempunyai keinginan agar anaknya bisa membanggakan orang tuanya, karena semua biaya yang sudah banyak dikeluarkan orang tua untuk membiayai kamu untuk sekolah tidak sia-sia.

Maka kamu jangan pernah mengecekan orang tua kamu, jadilah orang yang bisa membuat orang tua kamu bangga. Apabila kamu selalu memberikan kebanggaab buat orang tua kamu pasti kamu selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tua kamu karena orang tua kamu bangga melihat prestasi kamu yang bagus apalagi prestasi kamu selalu meningkat pasti orang tua kamu tambah bangga lagi karena tidak sia-sia biaya yang sudah banyak keluar demi masa depan kamu yang akan datang nanti.

Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan nanti dan selalu berdo’a kepada Allah SWT agar selalu diberikan kemudahan didalam menuntut ilmu untuk mendapatkan keselamatan di dunia maupun untuk di akhirat nanti.

Saya ingin anak-anak saya bisa lebih memiliki ilmu pengetahuan dari saya karena setiap orang tua, pasti ingin anaknya lebih memiliki ilmu pengetahuan lebih dari orang tuanya, itu menandakan, bahwa orang tua itu berhasil mendidik anak-anaknya sehingga memiliki ilmu pengetahuan dari orang tuanya.

Pendidikan di dalam keluarga itu juga harus ada dukungan yaitu dukungan orang tua itu sendri, tanpa ada dukungan dari orang tua, maka anak itu tidak mungkin ada mempunyai semangat. Jadi, kita sebagai orang tua harus memberikan dukangan yang penuh kepada anak kita agar dia tetap semangat karena dia mendapatkan dukungan dari kita dan orang tua juga harus mendo’akan anak kita, agar dia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, baik di dunia dan akhirat.

Banyak sekali di zaman sekarang ini, orang tua yang tidak memberikan dukungan kepada anaknya terhadap pendidikan karena orang tua tersebut hanya memikirkan urusan pribadi dia dan juga pekerjaan dari pada mementingkan pendidikan kepada anaknya. Akibatnya, anak tersebut menjadi bodoh dan tidak mempunyai kependirian karena dia merasa beda dengan anak-anak yang lain, anak-anak yang lain selalu di perhatikan orang tuanya malahan sampai di banjakan. Sungguh kasihan sekali, seandainya anak kita tidak di berikan dukungan terhadap pendidikan dan juga dorongan dari kita sendiri, maka itu yang harus kita lakukan kepada anak kita.

Saya jadi mengatakan pendidikan itu sangat penting terhadap keluarga, agar di dalam keluarga saya menjadikan keluarga yang berpendidikan dan juga tidak mau ketinggalan juga seperti keluarga orang yang lebih dari pendidikan keluarga saya. Yang penting, pendidikan yang ada selalu di amalkan agar ilmu yang di dapatkan tidak akan hilang dengan sia-sia, dari pada orang yang berpendidikan tinggi terus tidak di amalkan, maka ilmu yang dia dapatkan hanya sia-sia dan tidak bermanfaat.

Orang tua itu harus memberiakan nasehat kepada anak kita agar ilmu yang dia dapat harus di pelajari lagi dan di amalkan biar tidak mudah hilang ilmu yang dia dapatkan selama dia belajar. Ilmu itu akan bertambah apabila ilmu yang di dapatkan itu di pelajari ulang dan mengamalkan ilmu yang baru di dapatkan itu.

Jadi, kita sebagai orang tua harus mementingkan pendidikan itu dalam keluarga karena pendidikan itu sangat penting sekali dan pada suatu saat nanti pasti ilmu yang di dapatkan akan berguna bagi kita semua, khususnya anak-anak kita karena anak-anak kita itu adalah sebagai bibitnya yang menjadi penerus dari kita. Apabila anak yang kita didik itu berhasil, maka kita akan merasa bangga juga dan juga anak kita karena sebagai prestasi dia.

Maka dari pada itu, jangan sampai anak kita tidak mempunyai apa-apa, ilmu yang kita berikan kepadanya belum cukup tanpa di berikan ilmu dari seorang guru yang mempunyai keahlian di bidang-bidangnya. Alangkan bahagianya kita sebagai orang tua, apabila di dalam kelurga atau rumah tangga kita mempunyai anak yang berpendidikan. Tapi, yang lebih kasihan lagi, seorang anak yang tidak mempunyai pendidikan karena orang tuanya tidak mengurusi pendidikan bagi anaknya sendiri dan juga pasti masalah biaya juga. Tetapi, sekarang sebagian sekolah sudah ada yang gratis sehingga anak yang kurang mampu bisa sekolah juga tapi masih ada juga anak-anak yang terlantar dan tidak mau sekolah, mungkin itu tidak ada dorongan dari orang tuanya sehingga anaknya tidak sekolah.

Intinya, jangan sampai kebohohan itu ada negara kita yang tercinta karena sekarang sudah ada sekolah gratis. Masa negara saja peduli dengan anak-anak yang kurang mampu dan tidak mempunyai biaya dari pada orang tuanya sendiri? Jangan sampailah anak-kita menjadi anak yang bodoh, kerena pendidikan itu sangat bergantung sekali dengan masa depan anak kita sendiri.

Tidak ada komentar: